Makna Hari Raya Galungan dan Kuningan

Makna Hari Raya Galungan dan Kuningan

Makna Hari Raya Galungan dan Kuningan - Hari Raya Galungan dan Kuningan adalah salah satu perayaan paling penting dalam agama Hindu di Bali. Merupakan momen yang penuh kegembiraan dan kebersamaan, Galungan dan Kuningan menghadirkan banyak makna dan simbolisme yang kaya.

Dalam bagian ini, kita akan menjelajahi sejarah dan makna di balik perayaan ini, serta mempelajari lebih lanjut tentang kapan Galungan dan Kuningan dirayakan dan bagaimana upacara-perayaannya berlangsung.

Sejarah dan Makna Hari Raya Galungan dan Kuningan

Galungan dan Kuningan memiliki akar sejarah yang panjang dan berasal dari kepercayaan Hindu. Perayaan ini terkait dengan kisah epik dalam agama Hindu, yaitu Mahabharata.

Dalam Mahabharata, Dewa Indra memberikan senjata pusaka kepada Arjuna yang bernama "Gada" pada hari Rabu Kliwon Wuku Dungulan. Pemberian senjata ini dikaitkan dengan kemenangan kebenaran atas kejahatan.

Oleh karena itu, setiap kali wuku Dungulan dan hari Rabu Kliwon tiba, perayaan Galungan dan Kuningan pun diadakan untuk memperingati momen penting ini.

Makna di balik perayaan Galungan adalah kemenangan kebaikan (dharma) atas kejahatan (adharma) di dunia.

Selama Galungan, umat Hindu memperingati kedatangan Sang Hyang Widhi (Tuhan) di dunia ini untuk memberikan kebaikan dan melenyapkan kejahatan.

Pada hari Galungan, roh leluhur dikatakan turun ke dunia untuk berkunjung ke rumah-rumah dan memberikan berkah kepada keluarga mereka.

Ini juga menjadi waktu untuk menghormati leluhur yang telah meninggal dunia dan berterima kasih atas jasa mereka.

Ketika Kuningan tiba, perayaan ini menandai saat roh leluhur meninggalkan dunia dan kembali ke alam mereka. Kuningan jatuh pada hari Sabtu Kliwon Wuku Kuningan, yang terjadi sepuluh hari setelah Galungan.

Umat Hindu menganggap bahwa roh-roh leluhur ini telah menikmati kunjungan mereka dan pergi dengan damai.

Oleh karena itu, pada hari Kuningan, keluarga-keluarga Bali melakukan upacara pemberkatan yang disebut "Ngelawang" di desa-desa mereka untuk mengantar roh-roh leluhur kembali ke alam mereka dengan aman.

Kapan Raya Galungan dan Kuningan Dirayakan?

Perayaan Galungan dan Kuningan dirayakan dua kali dalam setahun, berdasarkan kalender Pawukon Bali.

Galungan pertama dirayakan setiap 210 hari, sedangkan Galungan kedua dirayakan setelah 35 hari (1 bulan) dari Galungan pertama. Kuningan selalu jatuh sepuluh hari setelah Galungan.

Bagaimana Upacara Hari Raya Galungan dan Kuningan?

Hari Raya Galungan dan Kuningan diwarnai dengan berbagai upacara dan tradisi yang mendalam. Sebelum perayaan dimulai, keluarga Bali biasanya sibuk membersihkan rumah dan membuat "penjor". 

Penjor adalah hiasan berbentuk tiang yang terbuat dari bambu yang dihiasi dengan janur (daun kelapa), bunga, dan buah-buahan. Penjor ini melambangkan pohon Beringin, yang dianggap sebagai tempat persemayaman para dewa.

Selama Galungan, keluarga-keluarga Bali mengunjungi pura (kuil) untuk bersembahyang dan memohon berkah kepada para dewa.

Pura menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial, di mana umat Hindu berkumpul bersama dan melakukan berbagai ritual.

Selain itu, perayaan ini juga dimeriahkan dengan tari-tarian, musik gamelan, dan pesta makanan bersama keluarga dan teman-teman.

Selama perayaan Kuningan, upacara Ngelawang menjadi momen penting. Ngelawang adalah tradisi unik di Bali di mana para penari topeng dan pengamen keliling desa-desa untuk mengusir roh jahat dan membersihkan lingkungan.

Mereka mengenakan kostum tradisional yang mempesona dan memainkan musik serta menari dengan penuh semangat.

Ngelawang ini melibatkan partisipasi seluruh komunitas dan menciptakan suasana kebersamaan yang kental.

Dalam keseluruhan perayaan Galungan dan Kuningan, makna yang mendalam dan simbolisme yang kaya terjalin erat.

Umat Hindu di Bali merayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan dan menghormati roh-roh leluhur mereka. Melalui upacara-upacara yang dilakukan, mereka menjaga keharmonisan dengan alam semesta dan memperkuat ikatan keluarga serta masyarakat.

Galungan dan Kuningan adalah momen yang mempersatukan orang-orang Bali dalam semangat kegembiraan dan kebersamaan, menjadikannya salah satu perayaan yang paling ditunggu-tunggu dan dihormati di Bali.

Related Posts